Kamis, 27 Mei 2010
Minggu, 02 Mei 2010
KEGIATAN SARDA KAB SUKABUMI
DIKLAT SARDA KAB SUKABUMI
Pelatihan Water Rescue lebih dominan dan di utamakan untuk dilaksanakan mengingat domisili SARDA Kab Sukabumi berada di wilayah bentangan pesisir pantai Palabuhanratu.Dengan peningkatan arus wisata ke Palabuhanratu SARDA di tuntut untuk lebih sigap,siaga dan cepat tanggap terhadap dampak ini,maka suatu tuntutan yang harus di penuhi dengan menyelenggarakan DIKLAT yang wajib di ikuti oleh semua anggota SARDA Kab Sukabumi,dengan menghadirkan langsung Instruktur dari BASARNAS.
Untuk kesinambungan organisasi ini perlu kiranya pembendaharaan ilmu yang lainnya seperti:
- Navigasi Darat
- Survival
- PPPM
- Tekhnik Pencarian
- Medical First Responder (MFR)
- Teknik Evakuasi
- Prosedur Operasi Heli
- Komunikasi SAR
Poin - Poin diatas hanya secara garis besar saja yang sudah di serap belum dipahami secara mendetail.Mengingat permasalahan di atas sangatlah perlu diadakan kembali DIKLAT untuk poin poin yang lainnya.
Suatu kendala yang utama untuk terselenggaranya kegiatan tersebut adalah masalah biaya.SARDA merupakan suatu aset sosial yang perlu dijaga eksistensinya,sudah barang tentu merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah pada khususnya dan kita semua pada umumnya.
Mudah-mudahan untuk kedepan SARDA mendapat perhatian penuh dari Pemerintah Daerah,sehingga Eksistensi SARDA bisa terjaga dengan pemahaman ilmu yang lebih mapan di bidangnya.
Forum Koordinasi SAR Daerah
Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) adalah satu wadah non struktural untuk menghimpun,membina dan mengarahkan potensi SAR di daerah yang di koordinir oleh pemerintah daerah.
Potensi SAR yang tergabung dalam FKSD terdiri dari potensi SAR yang dimiliki oleh instansi pemerintah,swasta dan masyarakat.Yang dimaksud dengan potensi SAR adalah manusia,peralatan yang dapat digunakan untuk tugas-tugas operasi SAR.
Operasi SAR yang dimaksud adalah operasi SAR yang dilaksanakan saat musibah transportasi laut dan udara,musibah lainnya seperti orang hilang,tenggelam,dan lain sebagainya,ataupun saat terjadi bencana (baik yang disebabkan oleh alam atau manusia)
TUGAS DAN FUNGSI FKSD
FKSD mempunyai tugas mendata,membina,mengkoordinir dan mengerahkan potensi SAR di daerah sesuai kejadian yang terjadi di dalam wilayah. Untuk melaksanakan tugas tersebut,FKSD mengemban fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program pembinaan.
2. Pelaksanaan koordinasi pembinaan.
3. Pemasyarakatan SAR.
4. Penyiapan unsur SAR.
5. Koordinator Tim Rescue.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut didaerah organisasi FKSD dipimpin oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan atau Bupati Kepala Daerah Tingkat II/Walikotamadya setempat dan untuk pelaksanaan pembinaan dianggarkan melalui APBD masing-masing daerah.
Hal ini dalam rangka implikasi fungsi perlindungan masyarakat dan untuk meningkatkan swakarsa masyarakat guna dapat menolong diri mereka sendiri dan lingkungannya.
Kemampuan untuk keterampilan potensi SAR yang ada didaerah perlu dibina dan dikembangkan sesuai dengan kondisi geografi serta kemungkinan ancaman kejadian yang paling mungkin terjadi didaerah tersebut. Keseragaman dalam pembinaan dan standart kemampuan potensi SAR yang ada didaerah perlu dikembangkan oleh setiap daerah sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah tersebut.
Yang paling pokok adalah SAR merupakan tugas kemanusiaan yang paling hakiki dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong. Sifat gotong royong yang saling tolong menolong antar sesama manusia ini perlu dibina dan dikembangkan sehingga kemampuan menolong dari setiap individu dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang Profesional. Melalui FKSD pembinaan kemampuan ini dapat dilaksanakan secara terarah dan Profesional.
Forum Koordinasi SAR Daerah
Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) adalah satu wadah non struktural untuk menghimpun,membina dan mengarahkan potensi SAR di daerah yang di koordinir oleh pemerintah daerah.
Potensi SAR yang tergabung dalam FKSD terdiri dari potensi SAR yang dimiliki oleh instansi pemerintah,swasta dan masyarakat.Yang dimaksud dengan potensi SAR adalah manusia,peralatan yang dapat digunakan untuk tugas-tugas operasi SAR.
Operasi SAR yang dimaksud adalah operasi SAR yang dilaksanakan saat musibah transportasi laut dan udara,musibah lainnya seperti orang hilang,tenggelam,dan lain sebagainya,ataupun saat terjadi bencana (baik yang disebabkan oleh alam atau manusia)
TUGAS DAN FUNGSI FKSD
FKSD mempunyai tugas mendata,membina,mengkoordinir dan mengerahkan potensi SAR di daerah sesuai kejadian yang terjadi di dalam wilayah. Untuk melaksanakan tugas tersebut,FKSD mengemban fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program pembinaan.
2. Pelaksanaan koordinasi pembinaan.
3. Pemasyarakatan SAR.
4. Penyiapan unsur SAR.
5. Koordinator Tim Rescue.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut didaerah organisasi FKSD dipimpin oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan atau Bupati Kepala Daerah Tingkat II/Walikotamadya setempat dan untuk pelaksanaan pembinaan dianggarkan melalui APBD masing-masing daerah.
Hal ini dalam rangka implikasi fungsi perlindungan masyarakat dan untuk meningkatkan swakarsa masyarakat guna dapat menolong diri mereka sendiri dan lingkungannya.
Kemampuan untuk keterampilan potensi SAR yang ada didaerah perlu dibina dan dikembangkan sesuai dengan kondisi geografi serta kemungkinan ancaman kejadian yang paling mungkin terjadi didaerah tersebut. Keseragaman dalam pembinaan dan standart kemampuan potensi SAR yang ada didaerah perlu dikembangkan oleh setiap daerah sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah tersebut.
Yang paling pokok adalah SAR merupakan tugas kemanusiaan yang paling hakiki dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong. Sifat gotong royong yang saling tolong menolong antar sesama manusia ini perlu dibina dan dikembangkan sehingga kemampuan menolong dari setiap individu dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang Profesional. Melalui FKSD pembinaan kemampuan ini dapat dilaksanakan secara terarah dan Profesional.
SASARAN YANG INGIN DICAPAI
Adalah membina kemampuan "Search And Rescue" potensi yang ada didaerah, yang pada saatnya kelak dapat memasyarakat, sehingga potensi perlindungan masyarakat akan meningkat dan kemampuan untuk menolong sesama sebagai implikasi tugas kemanusiaan disisi lain meningkat.
Dalam usah "Search" akan sangat tergantung pada lokasi kejadian dan peralatan yang digunakan, misalnya pencarian dengan menggunakan pesawat terbang, tekniknya akan berbeda bila kita menggunakan kapal laut. Demikian pula dengan teknik pencarian bila kita menggunakan manusia disuatu lokasi. Teknik pencarian dilokasi kebakaran akan sangat berbeda dengan teknik pencarian pada lokasi banjir, tanah longsor, atau bangunan runtuh. Dengan kata lain untuk pembinaan "search" memiliki rentang teknis yang cukup kompleks, karena sangat dipengaruhi oleh kondisi medan dan jenis kejadian yang mungkin terjadi.
Didalam kedua parameter tersebut terdapat satu kendala yang paling dominan yaitu : Waktu akan sangat mempengaruhi daya tahan korban (Time Frame For Survival (TFSS) ). Semakin dikuasainya teknuk pencarian, maka waktu untuk menemukan korban relatif akan sangat singkat.
Hal ini perlu dikoordinasikan sehingga terjdi kesamaan visi dan adanya saling pengertian dari setiap unsur pencari, sehingga memudahkan teknik berkomunikasi dan berkoordinasi.
Dan usaha "Rescue" yang dilaksanakan saat korban ditemukan adalah bagai mana usaha-usaha pertolongan dilaksanakan (dengan asumsi korban dalam keadaan hidup dan butuh pertolongan untuk bertahan hidup, hal ini merupakan bagian yang sangat kritis dalam usaha pertolongan).
Untuk melaksanakan usaha pertolongan hal yang paling pokok yang perlu dibekalkan pada tim rescue adalah keterampilan untuk melaksanakan "Basic Life Support (BLS)" atau "Medical First Responder (MFR)" pada korban.
Keterampilan-keterampilan tersebut diatas perlu dibina terus menerus dan berkelanjutan serta dimasyarakatkan, karena personil yang ditempat kejadian selalu akan berusaha menolong sesamanya, walaupun kemampuannya terbatas atau tidak tahu sama sekali.
Sebagai ilustrasi, apa bila terjadi suatu musibah, yang pertama berada dilokasi kejadian adalah korban akan tetapi korban yang selamat akan berusaha menolong korban yang lain.Yang kedua adalah masyarakat dilingkungan kejadian, mereka akan berusaha menolong, atau bahkan ada yang hanya menonton. Yang terakhir tiba ditempat kejadian adalah tenaga ahli, misalnya tim rescue, dokter, dan sebagainya.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka alangkah indahnya apabila semua lapisan masyarakat diberikan kemampuan menolong baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya, sehingga sifat gotong royong dan cinta sesama yang sudah berakar dalam masyarakat Indonesia dapat diarahkan menjadi suatu ciri yang positif yang dilandasi dengan pengetahuan.
Sasaran FKSD adalah membina kemampuan "Search And Rescue" potensi yang ada didaerah, yang pada saatnya kelak dapat memasyarakatkan, sehingga potensi perlindungan masyarakat akan sangat meningkat dan kemampuan untuk menolong sesama sebagai implikasi tugas kemanusiaan disisi lain meningkat.
Tugas dan fungsi FKSD baru akan terasa manfaatnya pada masa mendatang apabila pembinaan dilaksanakan secara terus menerus, berkesinambungan, bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Hal ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah sehingga pada saat swakarsa masyarakat akan timbul untuk mendukung fungsi perlindungan masyarakat.
Sabtu, 01 Mei 2010
OPERASI SAR
OPERASI SAR
Ranngkaian Operasi dalam pencarian pertolongan dan penyelamatan korban dalam musibah pelayaran,penerbangan,dan bencana / musibah lainnya sesuai standard Search And Rescue.
TINGKAT KEADAAN DARURAT
- Tingkat meragukan ( Uncertainty Phase / Incerfa )
- Tingkat mengkhawatirkan ( Alert Phase / Alerfa )
- Tinkat memerlukan bantuan ( Distress Phase / Detresfa )
TAHAP -TAHAP OPERASI SAR
( SAR STAGES )
- Tahap menyadari ( Awreness Stage )
- Tahap tindak awal ( Initial Action Stage )
- Tahap perencanaan ( Planning Stage )
- Tahap Operasi ( Operasi Stage )
- Tahap akhir penugasan ( Mission Conclution Stage )
SARDA KAB SUKABUMI
VISI
Berhasilnya pelaksanaan Operasi SAR pada setiap waktu dan tempat
dengan cepat,handal,dan aman
MISI
Menyelenggarakan kegiatan Operasi SAR yang efektif dan efesien melalui upaya
tindak awal yang maksimal serta mengerahkan potensi SAR yang
didukungoleh SDM yang Profesional,fasilitas SAR yang memadai,dan
prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan
Visi Badan SAR Nasional
TUGAS POKOK
TUGAS POKOK
- Pencarian dan Pertolongan
- Pembinaan Search and Rescue
- Koordinasi dengan Potensi SAR
- Pengerahan Potensi SAR dalam Operasi SAR
- Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi SAR
- Organisasi
- Fasilitas / Peralatan / TIM SAR
- Komunikasi
- PPGD
- Dokumentasi
- Navigasi Darat
- Survival
- PPPM
- Teknik Pencarian
- Water Rescue
- Medical First Responder (MFR)
- Teknik Evakuasi
- Prosedur Operasi Heli
- Komunikasi SAR
TANGGUNG JAWAB DALAM OPERASI SAR
- Memindahkan / evakuasi korban dari tempat musibah ke tempat yang aman
- Memilah-milah korban
- Merujuk rumah sakit bagi korban yang memerlukan perawatan dan meninggal
- Menyerahkan kepihak keluarga bagi yang sehat
- Dalam hal musibah pelayaran dan penerbangan,komando dan pengendaliannya di bawah BASARNAS,sedangkan keterkaitan BASARNAS dalam penanganan bencana adalah dari sisi penvcarian dan pertolongannya (SAR)
- Masalah penanganan bencana secara umum seperti renovasi,relokasi,penanganan pengungsi,penanganan korban,dan lain lain berada dibawah BAKORNAS PB/SATKORLAK PBP
PENGHENTIAN OPERASI SAR
( SAR CONCLUSION OPERATION )
- Seluruh korban telah ditemukan,ditolong dan di evakuasi
- Setelah melewati batas waktu 7 hari tidak diketemukan lokasi/tanda-tanda musibah/korban
- Kemungkinan korban sulit di temukan
- Keadaan medan tidak memungkinkan Operasi di teruskan
- Jika suatu saat di temukan adanya tanda-tanda lokasi musibah/korban,Opeerasi SAR di buka kembali
Langganan:
Postingan (Atom)